Selasa, 04 Desember 2012

“Hijrah Sebagai langkah Perubahan Karakter”

Hijrah Sebagai langkah Perubahan Karakter

Siapa saja yang berhijrah dijalan Allah, mereka akan mendapatkan dimuka bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang banyak” (QS. Annisa:100)

Hijrah adalah merupakan suatu sunnatulloh yang harus dilaksanakan oleh peribadi yang ingin melakukan perubahan pada dirinya. Setiap manusia pada umumnya menginginkan tarap hidup yang lebih bahagia, baik di dunia terlebih di akhirat. Itulah sebabnya maka hijrah adalah peroses kehidupan yang harus dijalani oleh setiap insan. Hijrah bukan hanya dalam artian berpindah tempat, tapi indah dalam arti yang lebih luas ialah melakukan suatu perubahan, yakni merubah sesuatu keadaan yang lebih baik. Kata singkatnya hilrah berarti sebuah perubahan.
Hijrah juga merupakan sebuah peroses untuk meningkatkan kualitas diri dan kualitas hidup menjadi tingkat yang lebih tinggi. Untuk menjalani hijrah tersebut perlu ada contoh pelaksanaan (eksen). Oleh karna itu dalam sejarah ketika Rasulillah berhijrah dari kota Makkah ke kota Madinah sebagai symbol dan pelajaran dalam berhijrah bagi seluruh umat manusia.
Dalam perjalanan hijrah tersebut Rasulullah SAW memakai sesuatu yang diperlukan dalam peroses hijrah seperti halnya yang kitakenal dalam istilah manajemen dengan sebutan perencanaan, strategi dan organisasi yang tersusun rapi. Dalam pelaksanaan hijrah tersebut Rasulullah juga mempergunakan seluruh komponen baik sumberdaya alam maupun sumber daya manusianya. Dengan demikian setiap kompone dan kelompok mempunyai andil, sehingga pada akhirnya usaha tersebut berhasil dengan sukses. Hijrahnya Rasullullah SAW memperlihatkan bagai mana beliau menata kehidupan bermasyarakat dan bernegara, baik dalam bidang sosial budaya, politik, pertahanan keamanan, ekonomi dan urusan keagamaan.
            Supaya manusia senantiasa ingat dengan peristiwa tersebut dengan pelajaran hikmah yang trkandung didalamnya. Maka Allah SWT menakdirkan, agar peristiwa hijrah tersebut merupakan awal penanggalan tahun dan kalender hidup bagi kaum muslimin. Sehingga dengan dekian seharusnya seorang muslim semestinya bisa mengevaluasi diri, muhasabah dengan berpedoman dan mengambil pelajaran kepada sirah perjuangan prjalanan hidup nabi Muhammad baik periode Makkah maupun periode Madinah.
            Dengan adanya kalender hijiriyah diharapkan agar manusia dapat menyusun program hijrah yang akan dilaksanakannya setiap tahunnya. Dalam hal ini baik hijrah dalam pisi budaya keluarga, masyarakat lingkungan bahkan negara yang mempunyai wewenang dalam hal tersebut. Untuk menghadapi tantangan budaya diera gelobalisasi, tiap peribadi muslim hendaknya perlu menyusun ulang langkah-langkah hijrah untuk masa mendatang kearah yang lebih baik. Dengan semikian harapan kita dapat menjadikan generasi masyarakat teladan bagi kemanusiaan.
            Tentunya hijrah tersebut semestinya didasari dengan landasan pondasi iman yang kuat  dengan bersungguh-sungguh (jihad) dalam hal yang di ridhai oleh Tuahan. Hijrah tanpa iman yang kuat nihil, tidak akan berarti. Sedangkan hijrah tanpa jihad juga tiidak akan behasil dengan baik. Oleh sebab itu agar tiap peribadi muslim dapat mengadakan hijrah yang tepat untuk perubahan karakter. Karna itu diperlukan juga muhasabah diri, mengevaluasi terhadap kinerja masa lalu. Dengan semikian dapat menyusun kekuatan untuk masa mendatang, dengan bercermin kepada siroh Rasulullah, sahabat. Itulah sebabnya peristiwa hijrah ini merupakan momentum pergantian tahun, sehingga dengan demikian “setiap tahun merupakan peningkatan kualitas hidup”, dengan mengambil pelajaran dan hikmah dari sejarah  hijrah.
            Tidak ada kata menunda-nunda untuk hijrah. Sudah saatnya kita melakukan hijrah hari ini demi menyongsong kebangkitan kembali peradaban islam yang sempat berjaya sejak beberapa abad yang silam, untuk menuju kebangkitan dimasa mendatang. Untuk itu sepatutnya masyarakat muslim tanpa terkecuali untuk dapat menganalisa akan kekurangan dimasa lalu sehingga dapat merubah diri, dan berhijrah kepada keadaan yang lebih baik dan cerah dimasa mendatang.
            Menurut Yusuf Qordhawi, dalam bukunya “ Dimana kerusakan umat Islam “ terdapat 20 langkah untuk menata kembali masyarakat Islam hari ini. Menurut Qordhawi ada 20 penyakit umat yang harus ditinggalkan dan merubahnya. Dengan mengetahui penyakit baru kita dapat merubahnya untuk peningkatan kualitas dimasa mendatang . Merubah karakter itu merupakan langkah-langkah hijrah untuk hari ini.
20 langkah hijrah itu adalah:
1.         Hijrah dari persoalan khilafiyah yng bersifat parsial kepada permasalahan yang lebih penting dan sifatnya universal.
2. Hijrah dari kesibukan lebih mengutamakan kepentingan amal ibadah yang sunat daripada amalan wajib, hendaknya mendahulukan yang wajib daripada yang sunat.
3.    Hijrah dari perselisihan antar kelompok kepada halhal yang dilakukan bersama oleh semua kelompok.
4.   Hijrah dari hal ibadah yang sifatnya formalotas, kepada ibadah yang penuh penghayatan kesadaran diri (ikhlas)
5.  Hijrah dari sikap terlalu meringankan masalah agama atu memberatkan pelaksanaan ibadah, kepada ibadah yang penuh kewajaran dan keseimbangan.
6.     Hijrah dari sikap selalu mempersulit susatu persoalan dan keadaan dan menjauhi masyarakat, kepada sikap memudahkan persoalan dan berusaha menggembirakan masyarakat.
7..       Hijrah dari sikap pasif (jumud) dan taklid buta berubah menjadi sikab berania ber ijitihad, dan mengadakan langkah-langkah perubahan.
8.       Hijrah dari budaya banyak bicara dan berdebat, kepada budaya kerja yang membuktikan karya serta memberikan sumbangsih kepada masyarakat.
9.       Hijrah dari beramal dengan emosional tanpa perhitungan kepada sikap perbuatan yang penuh perhitungan, perencanaan dan persiapan serta dilakukan secara professional.
10.     Hijrah dari sikap fanatik menuju sikap yang tolesan kepada kelompok yang  berbeda.
11.       Hijrah dari penyampaian dakwah islam secara emosional kepada metode penyampaian yang penuh hikmah sehingga menarik perhatian dan memberikan kesadaran.
12.     Hijrah dari beramal secara kuwantitas menuju kepada beramal yang berkuwalitas terutama bidang pendidikan ekonomi dan dakwah pengkaderan.
13.     Hijrah dari konsep-konsep teori idealis kepada teori dakwah bilhal, program kerja yang mungkin terlaksana dan jelas.
14.     Hijrah dari sikap merana merasa lebih hebat menuju kepada sikab tawadu’ memberikan solusi dan alternatif penyelesaian.
15.     Hijrah darisikap membanggakan kejayaan masa lampau menuju masa depan yang harus lebih cemerlang.
16.     Hijrah dari kesibukan diri dari politik peraktis kepada sikap memperbanyak aktifitas dalam pelayanan sosial.
17.     Hijrah dari sikap membuat perselisihan, perpecahan, dengan mengadu domba antar kelompok menuju sikap mengadakan kerjasama saling mendukung membantu demi terwujudnya kesuksesan dalam beramal.
18.     Hijrah dari kurang memperhatikan dunia kepada sikap meningkatkan etos kerja mencari penghidupan dunia sarana motivasi ibadah dan tauhid.
19.     Hijrah dari berpandangan sempit kepada sikap berwawasan gelobal universal dan berwawasan yang luas.
20.   Hijrah dari sikab bangga terhadap diri  sendiri, takabbur, kepada sikab yang perlu mengadakan evaluasi dan intropeksi diri.
Demikian beberapa langkah hijrah yang dapat kita lakukan untuk kehidupan umat islam pada hari ini, menuju harapan yang lebih cerah dimasa ini dan yang akan datang. Melahirkan trasformasi kehidupan kepada arah yang lebih baik dari pemikiran negatif kepada hal-hal bersifat positif. Pergantian hari dan bulan serta pergantian tahun merupakan ujian keimanan sebagai mana Allah SWT berpesan dalam Al Quran 3:140
(dan demikianlah kami gantikan hari demi hari untuk melihat siapa diantara kamu yang beriman , dan siapa diantara mereka itu yang dapat menjadi syuhada)


Wal afuminkum
Wassalam
A.       Canra Krisna Jaya S.Sos.I