Berikut ini adalah nasihat daripada seorang ulama rabbani
kepada para pemuda, nasihat dari seorang yang sudah pernah mengalami masa muda,
yang menasihati kita dengan ilmunya yang dalam dan dengan pertimbangan
kemaslahatan akhirat dan dunia. Berdasarkan dalil-dalil dari pencipta kita dan
dari rasulNya yang mulia –sallallahu 'alaihi wa sallam-. Inilah nasihat dari
Syeikh Abdul Aziz bin Baz –rahimahullah- agar para pemuda memanfaatkan masa
mudanya sebelum datang masa tuanya. Semoga kita dapat mengamalkannya.
Oleh:
Syeikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah
Segala
puji bagi Allah Rabb semesta alam, balasan kebaikan hanya bagi orang-orang yang
bertakwa, selawat serta salam kepada hamba dan rasulNya, sebaik-baik
makhlukNya, yang amanah terhadap wahyuNya, nabi kita, imam kita, pemimpin kita
Muhammad bin Abdillah, juga kepada keluarga dan sahabat beliau serta
orang-orang yang menempuh jalan beliau dan mengambil petunjuk dengan petunjuk
beliau sampai hari pembalasan.
Amma
ba’du.
Sesungguhnya
masa muda merupakan nikmat Allah yang istimewa, para pemuda yang dianugerahi
kekuatan untuk menggapai cita-citanya dengan pertolongan Allah -azza wa jalla-,
masa ini adalah masa agung (potensi besar) yang semestinya terbentengi dari
akhlak dan perbuatan yang tercela, dan semestinya para pemuda
bersungguh-sungguh terhadap perkara-perkara yang menyampaikannya kepada (jalan)
Allah -azza wa jalla- dan kepada perkara yang bermanfaat bagi para hamba-Nya.
Masa muda merupakan masa yang istimewa, masa yang paling berharga. Antarannya
sunnatullah adalah setiap hamba jika dia istiqomah dan terus menerus dalam
keistiqomahannya maka Allah akan menolongnya untuk menyempurnakan keistiqomahan
tersebut, serta Dia akan mewafatkan hamba tersebut sesuai dengan kebiasaannya
dan usahanya di dalam kebaikan.
SEJARAH MENCATAT peristiwa
Ternyata
prestasi yang gemilang itu diperoleh dimasa muda.
Seperti nabi Muhammad seorang saudagar yang kaya raya dimasa
mudanya hingga dapat melamar Aisyah dengan 100 ekor unta.
Imam syafii dapat menghafal al-Quran 30 juz diusianya 7
tahun yang masih muda belia
Ronaldo pemain sepak bola hebat juga terkenal dengan
prestasinya dimasa mudanya.
Miktaison seorang petinju hebat ketika usianya masih muda
Dan
nasuh banyak lagi yang lainnya bahwa puncak karir antara usia 20 – 40 an tahun …
Sungguh
Islam telah memberi petunjuk kepada para pemuda dan menganjurkan mereka untuk
istiqomah, serta memotivasi mereka dengan sebab-sebab keselamatan dan
kebahagiaan. Oleh karena itu terdapat hadits di dalam Shahihain dari nabi
-shallallahu ‘alaihi wa sallam- beliau bersabda,
سبعةٌ يظلهم الله في ظله ، يوم لا ظل إلا ظله : إمام عادل ، وشاب
نشأ في عبادة الله ، ورجل قلبه معلق بالمساجد ، ورجلان تحابا في الله اجتمعا على
ذلك وتفرقا عليه ، ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال ؛ فقال : إني أخاف الله ، ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
، ورجل ذكر الله خاليًا ففاضت عيناه
“Tujuh
golongan yang Allah naungi dengan naungannya di hari yang tidak ada naungan
melainkan naungan-Nya, (yaitu)
- imam yang adil,
- pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah,
- seseorang yang hatinya terkait dengan masjid,
- dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah,
- laki-laki yang diajak oleh wanita yang baik keturunannya lagi cantik kemudian laki-laki itu berkata sesungguhnya saya takut Allah,
- laki-laki yang bersedekah, dia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya,
- dan laki-laki yang berdzikir kepada Allah di saat sendiri lalu meneteskan air mata.”
Hadits
yang agung ini menunjukkan besarnya perkara pemuda, yang semestinya bagi para
pemuda untuk memperhatikan masa ini, serta dia beristiqomah di masa itu dalam
melaksanakan perintah Allah, introspeksi diri, sehingga dia tidak menjadi sebab
sesatnya orang lain.
Nabi
-sallallahu ‘alaihi wa sallam- menyebutkan tujuh golongan tersebut, beliau
memulainya dengan imam yang adil, karena imam yang adil merupakan kemaslahatan
yang bersifat umum dan bermanfaat bagi kaum muslimin. Pemimpin yang adil dapat
menegakkan syariat Allah di tengah-tengah mereka, menghukumi mereka dengan
adil, memberantas kezholiman dari orang-orang yang berbuat zholim di antara
mereka, dan menolong mereka dalam ketaatan kepada Allah -azza wa jalla-. Oleh
karenanya pemimpin yang adil menjadi yang pertama dari tujuh golongan yang
dinaungi oleh Allah dengan naungan-Nya di hari tidak ada naungan melainkan
naungan-Nya.
1.
Kemudian beliau menyebutkan setelah itu pemuda yang tumbuh
dalam ibadah kepada Allah, ini yang kedua, sebab pemuda jika tumbuh di dalam
ibadah kepada Allah maka Allah akan membuatnya bermanfaat bagi ummat, dia akan
mengajari umat, mendakwahi ke jalan Allah dalam masa mudanya, masa dewasa serta
masa tuanya nanti. Maka jadilah manfaat yang besar dan faedah yang banyak,
sebab dia tumbuh di dalam ketaatan kepada Allah dan beribadah kepada-Nya, dan
sebab dia belajar dalam keadaan yang kuat dan rajin, maka bertambahlah ilmu,
pentunjuk, dan taufik seiring dengan bertambahnya usianya. Dengan demikian
manfaat dan pengaruhnya lebih besar bagi umat.
2.
Demikian juga diantara para pemuda bisa menjadi teladan.
para pemuda dapat saling memberi
pengaruh, sebagian mereka mengikuti sebagian yang lain, maka jika ada pemuda
yang sangat rajin di dalam ketaatan kepada Allah maka akan berpengaruh kepada
lainnya, dan semakin banyaklah hamba-hamba Allah yang istiqomah, tersebarlah
ilmu diantara mereka, dan berpengaruh kepada selain mereka, semakin bertambah
banyak lah kebaikan dan berkuranglah kejahatan, tegaklah perintah Allah,
hilanglah kebatilan, lahirlah keutamaan-keutamaaan, dan hilanglah keburukan.
3.
Pemuda harus menjaga kehormatannya.
Diantara
sabda nabi -sallallahu ‘alaihi wa sallam-,
يا
معشر الشباب !
من استطاع منكم الباءة فليتزوج ، فإنه أغض للبصر ، وأحصن
للفرج ، ومن لم يستطع فعليه بالصوم ، فإنه له وجاء ) . فأمر الشباب بالزواج ، حتى يحصنوا فروجهم ويغضوا أبصارهم ، وحتى يكونوا
قدوة لغيرهم في الخير ، ولهذا ( فإنه أغض للبصر ،
وأحصن للفرج
“Wahai para pemuda, jika kalian telah memiliki kemampuan (ba-ah) maka menikahlah karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia shaum, karena itu sebagai perisai baginya.”
“Wahai para pemuda, jika kalian telah memiliki kemampuan (ba-ah) maka menikahlah karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia shaum, karena itu sebagai perisai baginya.”
Beliau
memerintahkan pemuda untuk menikah agar mereka menjaga kemaluan dan menundukkan
pandangan sehingga mereka bisa menjadi teladan bagi orang lain di dalam
kebaikan. Oleh karenanya beliau bersabda, “karena (nikah) itu lebih
menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan”.
Pergunakan masa muda yang sebaik-baiknya
Sahih International
Indeed,
We have warned you of a near punishment on the Day when a
man will observe what his hands have put forth and the
disbeliever will say, "Oh, I wish that I were dust!"
{Tidak ada gunaya kalau nasi sudah menjadi bubur }