Selasa, 27 Agustus 2013

PULANG KAMPUNG SUATU YANG DINANTI-NANTIKAN



PULANG KAMPUNG SUATU YANG DINANTI-NANTIKAN
Seiring dengan berjalannya waktu, detik berganti dengan menit, menit berganti jam , jam berganti hari, hari berganti bulan dan bulan berganti tahun, penulis bergabung di yayasan Bait al-Hasan bulan september 2012, tanpa terasa penulis sudah kurang lebih satu tahun bergabung di Yayasan Bait al-Hasan di Vila Dago tol, Sarua Ciputat.  Setelah hampir satu bulan Ramadhan 1434 H penulis memohon kepada pimpinan yayasan, supaya penulis bisa shalat Idul Fitri bersama keluarga dikampung karena jadwal pulkam (pulang kampung) penulis seharusnya setelah Idul Fitri.
          

Add caption
Dengan berbagai pertimbangan akhirnya pimpinan Yayasan memberi izin kepada penulis untuk pulkam sebelum lebaran. Setelah itu beberapa hari kemudian datang telpon dari kampung dan lantas penulis sampaikan kepada orang tua bahwa penulis jadi berangkat sebelum lebaran untuk shalat Idul Fitri bersama saudara-saudara sanak family yang ada dikampung penulis.
Bahagia bukan main dalam hati …!
Karena akan jumpa dengan orang tua dan adik-adik ku tercinta yang selalu menunggu kedatangan kakaknya dari rantau orang. Dengen persiapan yang seadanya, karna Alhamdulillah tiket pulang pergi sudah dibiayai oleh Yayasan, Semoga Allah membelas kebaikan beliau Ayahanda dan Bunda kami tercinta.


نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْرَجُلِ الصَّالِحِ

“ Sebaik-baik harta yang baik berada di tangan orang yang sholih “ ( HR Ibnu Hibban ).
            Pulkam mememang suatu hal yang dinanti-nantikan oleh  setiap insan karena, sesuatu yang menyenangkan apabila kita niat karena Allah untuk berbakti kepada kedua orangtua. Setiap orang yang mempunyai orangtua Idulfitri ini adalah saat yang dinanti-nanti. Menurut hemat penulis sebagian  masyarakat awam, mskipun  ia jauh dari sisi orangtuanya dengan serba keterbatasan yang ada, ia tetap berusaha untuk pulang walaupun ternyata untuk belik kembali ia harus mencari ongkos bahkan meminjam supaya biasa berangkat kembali merantau.


وَلا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا

‘’Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik ’’.
(Qs. an-Nisa : 5).
Begituhalnya dengan berpulang kenegri akhirat sebelum itu yang harus kita lewati yakni alam kubur, sebelum hari kiamat tiba dengan ditiupkanya terompet sangkakala oleh malaikat Israfil. Negri akhirat sesuatu rukun iman untuk diyakini setiap insan. Hamba yang sudah mempersiapkan bekalnya untuk Pulkam kenegri akhirat, yang setiap  hamba pasti akan melaluinya ia akan merasa bahagia yang luar biasa apabila ia dijemput oleh malaikatul maut dalam keadaan perbekalan yang sudah TEPATAN. Tepatan disini maksutnya ialah persiapan amalnya sudah tepat sesuai dengan berlandaskan ilmu dari Allah melalui penerangn yang dijelaskan melalui Rasul-rasulnya. Oleh  karena inilah yang akan dapat menolong setiap pribadi hamba,  dimana pada suatu hari tidak akan berguna harta dan anak kesayangan melainkan hati yang selamat datang menuju Robbnya. 
 

“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” ( Qs al-Kahfi : 46)


‘’Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan: "Pasti aku akan diberi harta dan anak". Adakah ia melihat yang gaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah? ,’( Qs. Maryam : 77-78 ).