Jumat, 25 Oktober 2013

HAKIKAT DAN MAKNA HIJRAH



HAKIKAT DAN MAKNA HIJRAH



            Masih segarkah saudaraku sekalian dalam ingatan kiata. Sepertinya baru kemarin kita merayakan tahun baru Islam 1434 H. Sebagaimana perputaran masa, dimulai dari detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan dan bulanpun berganti dengan tahun. Saudaraku sekalian kini tinggal beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun baru Hijiariah 1435.Begitulah cepatnya perputaran waktu …
Wahai saudaraku …
Sadar atau tidakkah kita ini adalah suatu tamsilan yang Allah berikan kepada kita, bahwa ajal kita juga akan datang tanpa terasa bagi kita nantinya. Karena itu sungguh beruntung orang yagn mempergunakan eaktunya dengan sebaik-baiknya dalam hal yang bermanfaat. Yaitu orang yang senantiasa mengisi hari-harinya dengan niat lillahi ta’ala.
     Dalam kesempatan ini penulis akan membahas sedikit persoaalan hijrah dalam rangka saling mengingatkan diantara kita, yang apabila diukur dengan ilmu Allah barangkali tidak sampai satu titik. Meskipun begitu namanya seorang insan yang penuh kedoifan ini senantiasa terus berusaha untuk menjadi hamba yang paling baik dihadapan-Nya kelak.
        Muharram diawali dengan perjalanan/Hijrah nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju  madinah.Yang demikian itu menjadi ketetapan awal bulan bagi umat muslim. Hijrah Insaniyyah, Hijrah Tsaqafiyyah, dan Hijrah Islamiyyah. Hijrah Insaniyyah Sebagai transformasi nilai-nilai kemanusiaan, sebagaiman dakwah Rasulullah saw. bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama, hanya Allahlah satu-satunya Zat yang memiliki perbedaan dengan manusia. Itulah inti kalimat Syahadat أشهد أن لا اله الا الله  bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah.
            Hijrah ini dapat kita bagi menjadi tiga:
1.      Hijrah Insaniyyah
ialah Sebagai transformasi nilai-nilai kemanusiaan, sebagaiman dakwah Rasulullah saw. bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama, hanya Allahlah satu-satunya Zat yang memiliki perbedaan dengan manusia. Kita  selaku hamba harus terus berusaha sekuat ungkin untuk mencapai umat yang paling baik. Setelah beusaha baru kita tawakkal kepada Allah, maka itulah takdir yang harus kita jalani. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Ali ‘Imran/3 ayat 159, yang berbunyi:
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
2.      Kemudian kita memaknai momentum hijrah ini sebagai Hijrah Tsaqafiyyah,
yaitu hijrah kebudayaan. Hijrah dari kebudayaan jahiliyyah menuju kebudayaan madaniyah. Kebudayaan yang sarat dengan makna dan kemuliaan sebagaimana diperlihatkan oleh Rasulullah dalam tata krama keseharian. Dalam pergaulannya, beliau menghargai dan menggauli semua orang dengan cara yang sama tanpa ada perbedaan. Bahkan lebih dari itu, beliau selalu bertindak sopan dan ramah kepada semua orang tidak pernah pandang bulu. Sebagaimana sabda beliau
إنما البعثت لأتمم مكارم الأخلاق
 Bahwasannya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq.
          Inilah sejatinya fondasi kebudayaan dalam kacamata Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemuliaan. Termasuk di dalamnya adalah kebersamaan, gotong royong dan kesetia kawanan. Inilah nilai-nilai yang kini mulai lenyap dari kehidupan kita digantikan dengan individualism dan kapitalime.
3.      Yang selanjutnya  hijrah sebagai Hijrah Islamiyyah,
yaitu peralihan kepeasrahan kepada Allah secara total. Momentum hijrah ini harus kita maknai sebagai upaya peralihan diri menuju kepasrahan total kepada Allah Yang Maha Kuasa. Artinya setelah modernism menggiring kita kepada rasionalisme yang tinggi, hingga menyandarkan kehidupan kepada teknologi. Dan mengandalkan struktur sebuah system. Maka kini saatnya kita berbalik kepada Allah Yang Maha Pencipta. Sadarlah bahwasannya berbagai pertunjukan modernisme semata merupakan hasil kreatifitas manusia belaka. إنما بعثت لأتم صالح الاخلق   
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).
Dalam penjelasan lain disebutkan:
Allah sendiri memuji akhlak Rasulullah SAW dengan menyebut:
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (Al-Qalam: 4).
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Al-Ahzab: 21
Oleh karenanya, marilah di awal tahun baru ini kita memulai hidup baru dengan paradigma yang baru sesuai dengan makna hijrah tersebut.
اللهم ربنا اصرف عنا عذاب جهنم إن عذابها كان غراما, إنها سائت مستقرومقاما, ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما, بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
      Beberapa peristiwa penting , dimana para Nabi dan Rasul banyak mendapat anugerah dari Allah subhana wa Ta'ala yang Maha Suci, diantaranya :
Ternyata ada rahasia dibalik 10 muharram. Mari kita lihat satu persatu …
1. Setelah beratus-ratus tahun lamanya Nabi Adam as meminta ampunan dan bertobat kepada Allah SWT, maka pada hari yang bersejarah yaitu tanggal 10 Muharam Allah SWT telah menerima taubat Nabi Adam as. Inilah salah satu penghormatan kepada Nabi Adam as. Ratusan tahun bertobat.. Begitu lama sekali Nabiyullah Adam as melakukan tobat ini.
2. Nabi Idris as memperoleh derajat yang luhur, dibawa ke langit disebabkan karena beliau bersifat belas kasihan kepada sesamanya.
3. Nabi Musa as mendapat anugrah kitab Taurat ketika beliau berada di bukit Thursina (Sinai) dan Saat diselamatkannya beliau dari pasukan Fir'aun saat menyeberangi Laut Merah.
4. Nabi Ibrahim as terhindar dari siksaan raja Namrud, karena di tuduh menghancurkan berhala dikuil tempat pemujaan Namrud, meskipun beliau sudah dilemparkan kedalam api unggun yang menyala-nyala
5. Nabi Nuh as turun dari perahu penyelamat bersama umatnya yang beriman, terhindar dari air bah dan taufan yang dasyat.
6. Nabi Yusuf as di bebaskan dari penjara mesir. Karena sebelumnya ia dituduh Zulaikha yang menuduh Nabi Yusuf as memperkosanya, padahal sebaliknya, bahwa wanita itu yang mengajak berbuat zina
7. Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan beliau dipertemukan kembali dengan putranya yakni Nabi Yusuf pada hari Asyura.
8. Allah SWT menerima taubat Nabi Yunus as , dan menyelematkan beliau dari perut ikan nun (jenis ikan yang sangat besar).
9. Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT telah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman. Tanggal itu merupakan suatu penghormatan kepada beliau. Akhirnya sebagai bentuk rasa syukur, Nabi Sulaiman berpuasa dan beribadah kepada Allah SWT.
10. Nabi Daud as di sucikan dari dosa dan dibersihkan dari segala fitnah serta tuduhan. Di sebabkan beliau telah mengirimkan panglimanya hingga gugur, padahal sang panglima memiliki istri yang amat cantik.
11. Pada 10 Muharam ini juga, Allah mengangkat Nabi Isa as ke langit, di mana Allah telah menukarkan Nabi Isa as dengan Yahuza. Ini merupakan satu penghormatan kepada Nabi Isa as daripada kekejaman kaum Bani Israil.
12. Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya pada hari asyura’ mendapat anugrah dan kewaspadaan dalam menetapi hidayah Al-Qur’an (hijrahnya Rasulullah SAW).
Oleh karena pentingnya kejadian-kejadian tersebut, yakni pada hari Asyura’ para Nabi banyak memperoleh anugerah dari Allah subhana wa Ta'ala. Maka bagi umat Islam disunnahkan (diutamakan) untuk menjalankan ibadah puasa dan memperbanyak tafakur serta menambah amal ibadah lainnya.
Puasa Asyura menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat tahun lalu. Pada hari Asyuro umat Islam disunnahkan untuk melakukan banyak kebaikan diataranya adalah memberikan santunan kepada Anak Yatim maupun Piatu .


           Jelaslah siapa saja yang menginginkan kehidupan di dunia hingga akhirat berjalan normal sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT. tiada jalan lain kecuali kembali mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan Hadis dalam kehidupannya sehari-hari. Sebab Al-Qur’an diturunkan adalah sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa, dan dengan ketakwaan inilah kehidupan dunia hingga akhirat akan berlangsung normal.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِين
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.” (Al-Baqarah : 208).
      Jadilah wahai saudaraku muslim yang kaffah, krena muslim yang seperti inilah yang akan mendapat penilaian terpuji dan maqom tertinggi nantinya ketika kita telah berhadapan dengan Allah Yangmaha Kuasa.
Terimakasih atas perhatian dan saran-sarannya. Mohonmaaf apabila ada kekeliruan karena yang benar mutlak hanyalah Allah semata.