Selasa, 04 Desember 2012

“Hijrah Sebagai langkah Perubahan Karakter”

Hijrah Sebagai langkah Perubahan Karakter

Siapa saja yang berhijrah dijalan Allah, mereka akan mendapatkan dimuka bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang banyak” (QS. Annisa:100)

Hijrah adalah merupakan suatu sunnatulloh yang harus dilaksanakan oleh peribadi yang ingin melakukan perubahan pada dirinya. Setiap manusia pada umumnya menginginkan tarap hidup yang lebih bahagia, baik di dunia terlebih di akhirat. Itulah sebabnya maka hijrah adalah peroses kehidupan yang harus dijalani oleh setiap insan. Hijrah bukan hanya dalam artian berpindah tempat, tapi indah dalam arti yang lebih luas ialah melakukan suatu perubahan, yakni merubah sesuatu keadaan yang lebih baik. Kata singkatnya hilrah berarti sebuah perubahan.
Hijrah juga merupakan sebuah peroses untuk meningkatkan kualitas diri dan kualitas hidup menjadi tingkat yang lebih tinggi. Untuk menjalani hijrah tersebut perlu ada contoh pelaksanaan (eksen). Oleh karna itu dalam sejarah ketika Rasulillah berhijrah dari kota Makkah ke kota Madinah sebagai symbol dan pelajaran dalam berhijrah bagi seluruh umat manusia.
Dalam perjalanan hijrah tersebut Rasulullah SAW memakai sesuatu yang diperlukan dalam peroses hijrah seperti halnya yang kitakenal dalam istilah manajemen dengan sebutan perencanaan, strategi dan organisasi yang tersusun rapi. Dalam pelaksanaan hijrah tersebut Rasulullah juga mempergunakan seluruh komponen baik sumberdaya alam maupun sumber daya manusianya. Dengan demikian setiap kompone dan kelompok mempunyai andil, sehingga pada akhirnya usaha tersebut berhasil dengan sukses. Hijrahnya Rasullullah SAW memperlihatkan bagai mana beliau menata kehidupan bermasyarakat dan bernegara, baik dalam bidang sosial budaya, politik, pertahanan keamanan, ekonomi dan urusan keagamaan.
            Supaya manusia senantiasa ingat dengan peristiwa tersebut dengan pelajaran hikmah yang trkandung didalamnya. Maka Allah SWT menakdirkan, agar peristiwa hijrah tersebut merupakan awal penanggalan tahun dan kalender hidup bagi kaum muslimin. Sehingga dengan dekian seharusnya seorang muslim semestinya bisa mengevaluasi diri, muhasabah dengan berpedoman dan mengambil pelajaran kepada sirah perjuangan prjalanan hidup nabi Muhammad baik periode Makkah maupun periode Madinah.
            Dengan adanya kalender hijiriyah diharapkan agar manusia dapat menyusun program hijrah yang akan dilaksanakannya setiap tahunnya. Dalam hal ini baik hijrah dalam pisi budaya keluarga, masyarakat lingkungan bahkan negara yang mempunyai wewenang dalam hal tersebut. Untuk menghadapi tantangan budaya diera gelobalisasi, tiap peribadi muslim hendaknya perlu menyusun ulang langkah-langkah hijrah untuk masa mendatang kearah yang lebih baik. Dengan semikian harapan kita dapat menjadikan generasi masyarakat teladan bagi kemanusiaan.
            Tentunya hijrah tersebut semestinya didasari dengan landasan pondasi iman yang kuat  dengan bersungguh-sungguh (jihad) dalam hal yang di ridhai oleh Tuahan. Hijrah tanpa iman yang kuat nihil, tidak akan berarti. Sedangkan hijrah tanpa jihad juga tiidak akan behasil dengan baik. Oleh sebab itu agar tiap peribadi muslim dapat mengadakan hijrah yang tepat untuk perubahan karakter. Karna itu diperlukan juga muhasabah diri, mengevaluasi terhadap kinerja masa lalu. Dengan semikian dapat menyusun kekuatan untuk masa mendatang, dengan bercermin kepada siroh Rasulullah, sahabat. Itulah sebabnya peristiwa hijrah ini merupakan momentum pergantian tahun, sehingga dengan demikian “setiap tahun merupakan peningkatan kualitas hidup”, dengan mengambil pelajaran dan hikmah dari sejarah  hijrah.
            Tidak ada kata menunda-nunda untuk hijrah. Sudah saatnya kita melakukan hijrah hari ini demi menyongsong kebangkitan kembali peradaban islam yang sempat berjaya sejak beberapa abad yang silam, untuk menuju kebangkitan dimasa mendatang. Untuk itu sepatutnya masyarakat muslim tanpa terkecuali untuk dapat menganalisa akan kekurangan dimasa lalu sehingga dapat merubah diri, dan berhijrah kepada keadaan yang lebih baik dan cerah dimasa mendatang.
            Menurut Yusuf Qordhawi, dalam bukunya “ Dimana kerusakan umat Islam “ terdapat 20 langkah untuk menata kembali masyarakat Islam hari ini. Menurut Qordhawi ada 20 penyakit umat yang harus ditinggalkan dan merubahnya. Dengan mengetahui penyakit baru kita dapat merubahnya untuk peningkatan kualitas dimasa mendatang . Merubah karakter itu merupakan langkah-langkah hijrah untuk hari ini.
20 langkah hijrah itu adalah:
1.         Hijrah dari persoalan khilafiyah yng bersifat parsial kepada permasalahan yang lebih penting dan sifatnya universal.
2. Hijrah dari kesibukan lebih mengutamakan kepentingan amal ibadah yang sunat daripada amalan wajib, hendaknya mendahulukan yang wajib daripada yang sunat.
3.    Hijrah dari perselisihan antar kelompok kepada halhal yang dilakukan bersama oleh semua kelompok.
4.   Hijrah dari hal ibadah yang sifatnya formalotas, kepada ibadah yang penuh penghayatan kesadaran diri (ikhlas)
5.  Hijrah dari sikap terlalu meringankan masalah agama atu memberatkan pelaksanaan ibadah, kepada ibadah yang penuh kewajaran dan keseimbangan.
6.     Hijrah dari sikap selalu mempersulit susatu persoalan dan keadaan dan menjauhi masyarakat, kepada sikap memudahkan persoalan dan berusaha menggembirakan masyarakat.
7..       Hijrah dari sikap pasif (jumud) dan taklid buta berubah menjadi sikab berania ber ijitihad, dan mengadakan langkah-langkah perubahan.
8.       Hijrah dari budaya banyak bicara dan berdebat, kepada budaya kerja yang membuktikan karya serta memberikan sumbangsih kepada masyarakat.
9.       Hijrah dari beramal dengan emosional tanpa perhitungan kepada sikap perbuatan yang penuh perhitungan, perencanaan dan persiapan serta dilakukan secara professional.
10.     Hijrah dari sikap fanatik menuju sikap yang tolesan kepada kelompok yang  berbeda.
11.       Hijrah dari penyampaian dakwah islam secara emosional kepada metode penyampaian yang penuh hikmah sehingga menarik perhatian dan memberikan kesadaran.
12.     Hijrah dari beramal secara kuwantitas menuju kepada beramal yang berkuwalitas terutama bidang pendidikan ekonomi dan dakwah pengkaderan.
13.     Hijrah dari konsep-konsep teori idealis kepada teori dakwah bilhal, program kerja yang mungkin terlaksana dan jelas.
14.     Hijrah dari sikap merana merasa lebih hebat menuju kepada sikab tawadu’ memberikan solusi dan alternatif penyelesaian.
15.     Hijrah darisikap membanggakan kejayaan masa lampau menuju masa depan yang harus lebih cemerlang.
16.     Hijrah dari kesibukan diri dari politik peraktis kepada sikap memperbanyak aktifitas dalam pelayanan sosial.
17.     Hijrah dari sikap membuat perselisihan, perpecahan, dengan mengadu domba antar kelompok menuju sikap mengadakan kerjasama saling mendukung membantu demi terwujudnya kesuksesan dalam beramal.
18.     Hijrah dari kurang memperhatikan dunia kepada sikap meningkatkan etos kerja mencari penghidupan dunia sarana motivasi ibadah dan tauhid.
19.     Hijrah dari berpandangan sempit kepada sikap berwawasan gelobal universal dan berwawasan yang luas.
20.   Hijrah dari sikab bangga terhadap diri  sendiri, takabbur, kepada sikab yang perlu mengadakan evaluasi dan intropeksi diri.
Demikian beberapa langkah hijrah yang dapat kita lakukan untuk kehidupan umat islam pada hari ini, menuju harapan yang lebih cerah dimasa ini dan yang akan datang. Melahirkan trasformasi kehidupan kepada arah yang lebih baik dari pemikiran negatif kepada hal-hal bersifat positif. Pergantian hari dan bulan serta pergantian tahun merupakan ujian keimanan sebagai mana Allah SWT berpesan dalam Al Quran 3:140
(dan demikianlah kami gantikan hari demi hari untuk melihat siapa diantara kamu yang beriman , dan siapa diantara mereka itu yang dapat menjadi syuhada)


Wal afuminkum
Wassalam
A.       Canra Krisna Jaya S.Sos.I


Rabu, 07 November 2012

Perjalanan Hidup merantau di Ibu Kota


HIJRAH KENEGRI SEBERANG
Perjalanan Hidup di Ibu Kota
                Saya seorang anak nyang terlahir dari keluarga yang miskin. Lahir disebuah gubuk di Desa kecil bernama Huta lancet, kecamatan Pakantan Kabupaten Mandailing Natal.Setelah penulis menyelesaikan sekolah lanjutan atas di MAM 6. Kotanopan Mandailing Natal tahun 2007. Kemudian dengan semangat yang ingin terus belajar yang mendorong penulis untuk supaya tetap melanjut study kejenjang yang lebih tinggi. Ketika itu saya berniat ingin melanjutkan di kampus IAIN SU Medan. Seiring berjalannya waktu pada tgl 24 Mei 2011 Alhamdulillah penulis menyelesaikan program S1 dengan tepat waktu sesuai dengan target yang penulis pelening, lebih kurang tiga setengah tahun. Ayah dan Mak datang dari kampung karena perasaan bangga yang ingin sekali melihat anaknya yang akan bakal di wisuda. Karena keinginan yang kuat dari diri mak untuk berusaha keras untuk bisa datang menghadiri acara isuada penulis.
Meskipun mak saya ini sering sekali mabuk kalaw naik mobil tapi tetap berangkat juga dari kampung penulis itu lumayan jauh denagan menghabiskan waktu satumalam perjalanan ke Medan. Setelah sampai di Medan saya susul orang tua keterminal Antar Lintas Sumatera (ALS). Penulis memperhatikan mak terkulai lemas terduduk di kursi karena mabuk selama perjalanan. Namun ketika melihat penulis datang meskipun dengan mata yang berkaca-kaca ternayta dapat menjadi obat. Penulis berusaha menenangakan dengan memijitnya dengan harapan supaya pusingnya bisa berkurang. Namun akhirnya setelah agak ringan kami berangkat menuju kerumah saudara yang tidak jauh dari terminal tersebut.
                Setelah penulis di wisuda saya ngobrol dengan orang tua bahwa penulis ingin sekali untuk melanjutkan study lagi ke jenjang strata dua. Karna semangat belajar yang haus akan ilmu pengetahuan. Setelah berdiskus ayah mengatakan terus terang nak ayahmu ini sudah tidak mampu lagi karna sudah tua. Namun karena penulis yakin dengan janji Alalah SWT.  Bahwa Allah pasti akan memberikan jalan bagi orang-orang yang berjuang di jalaNya. Akhirya saya mohon do’a restu orang tua untuk berangkat hijrah kenegeri seberang (pulau jawa). Saya mengatakan kepada orang tua mohon penulis diberikan restu, insyaallah Allah akan membukakan jalan bagi penulis dari berbagai arah yang tiada bisa diperediksi. Sebagaimana pesan Rob yang terdapat dalam Al Quran surah Attalak ayat 3. Saya yakin bahwa Allah akan menepati janjinya.
                Akhirnya penulis memutuskan untuk berangkat ke-Jakarta. Tepat pada tanggal 17 Oktober penulis sampai di ibukota Jakarta. Karena saya sampenya malam di Jakata akhirya penulis tidur di terminal menunggu hingga sampai pagi hari. Kurang lebih selama satu bulan penulis tinggal bersama teman lama di asrama Ma’had UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karna sudah hampir sautu bulan penulis diminta untuk mencari tempat tinggal karena khawatir dapat teguran dari pihak birokrat UIN. Setelah itu saya melanglangbuana dari tempat satu ketempat lain. Penulis juga berusaha untuk bisa jadi marbot masjid karna kalau ngontrak tidak akan sanggup, belum lagi untuk kebutahan sehari-hari.
                Suatu peristiwa yang misterius menurut penulis, disamping dalam kebingung mau tinggal dimana karna sudah banyak masjid yang ditanya tapi satupun belum ada yang jodoh. Kalatu itu hari jum’at penulis shalat jumat di masjid Fatullah. setelah selesai shalat penulis duduk berzikir sambari menunggu hujan yang masih gerimis. Waktu itu ketika saya duduk saya melihat kebelakang ada orang tua dan saya dekati, siapa tau ada jalan “pikir penulis”. Dengan memberanikan diri penulis menyapanya dan memperkenalkan diri, setelah ngobrol jauh ternyata beliau juga orang Sumatra Utara daerah Padang Sidimpuan. Nama beliau Prof.Dr. Ridwan Lubis yang juga dosen dan juga guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tanpa basabasi lagi penulis minta arahan dari beliau sehingga penulis dikenalkan Bapak Jaipuri yang juga dosen IAIN di Medan. Konon kabarnya beliau orang yang baik hatinya dan pemurah orangnya.
                Setilah pulang penulis langsung menelpon bapak Jaipuri Harahap dengan harapan beliau bisa memberikan solusi.  Setelah ngobrol-ngobrol beliau sangat senang mendengar dengan niat penulis dan tujuan penulis beranjak dari pelosok kanpung di Mandailing Natal desa Hutalancat Pakantan tercinta berangkat menuju Ibu kota. Untuk sementara saya dikasi izin tinggal di rumah beliau, sebelum dapat tempat tinggal. Di rumah penulis bantu-bantu ibu mengetik. Setelah selesai penulis dikasi Rp 400.000 sebagai  pekerjaan apa saja yang bisa sya kerjakan. Setelah beberapa hari penulis dipindahkan ke usaha fotocopy beliau.
                Saya sudah berusaha semaximal mungkin satu bulan kemudidan penulis mengajukan permohonan tempat tinggal sekaligus membantu kegiatan yang ada di masjid tersebut. penulis langsung ke kampungsawah di kompeleks geraha permai daerah ciputat. Karena  respon pengurus yang masih mempertimbangkan keberadaan penulis di masjid bahkan penulis dikahwatirkan seorang teroris. Salah seorang jama’ah beliau adalah bapanda Erdiali dan bunda Nisa, yang sangat baik  hatinya, pemurah menawarkan penulis tinggal dirumahnya untuk sementara. Semoga ketulus ikhlasan tersebut dibalas oleh allah SWT amiin. Setelah hamper dua pecan di rumah Bapak Erdi Ali, akhirnaya penulis mendapat izin untuk tinggal di masjid Nurul Huda Yang ada didalam kompeleks geraha Permai tersebut.
                Sebelum penulis tempati dikamar masjid penulis mulai membersihkan dan menata fasilitas juga perlengkapan yang lain. Ternyata tidak ada tempat tudur melihat keadaan yang seperti itu Ibu Nisa kasihan dan menyuruh penulis untuk mengambil perlengkapan keumahnya. Setelah itu karena penulis juga belum mempunyai aktivitas untuk mendapatkan inkam, melihat hal seperti itu akhirnya saya ditawari mengajar di TPQ yang ada di Masjid tersebut. Upah yang penulis terima jauh dari cukup tapi Alhamdulillah penulis sangat bersyukur dan mudah-mudahan menjadi berkah.
                Bantuan serta dukungan dari keluarga bapak Erdi dan juga jama’ah yang tidak penulis uraikan satu persatu dalam tulisan ini sangat besar sekali bagi penulis. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan dari bapak ibu jama,ah masjid Nurul Huda yang saya cintai karena Allah. Mudah-mudahan kita mendapat barokah dalam kehidupan kita yang fana ini amiin.
                Sewaktu penulis tinggal di Masjid Nurul Huda saya diberi izin untuk mencari inkam dari luar karena memang keadaan yang mengatakan. Penulis berangkat silaturahim kerumah Bapak Yakup Amin yang mana beliau adalah salah satu dosen di IAIN SU Medan. Penulis akhirnya dikenalkan dengan bapak Ubhan yang tinggal di Ciputat Baru, beliau seprang usahawan. Setelah esok harinya penulis langsung datang kerumahnya setelah ngobrol panjang lebar beliau menerima penulis menjadi karyawan di tokonya. Penulis langsung ditawari langsung kerja untuk esok harinya, subhanalloh. Ini karna rekomendasi dari Bapak Yakub Amin dan sudah kenal lama dengan bapak Subhan barangkali karena itu makanya penulis langsung diterima kerja bersama beliau.
                Waktu terus bergulir disuatu hari penulis bersilaturahim ketempat Ustad Syafii, karna memang beliau sudah lama tidak berjumpa selaku sesame perantau dinegeri orang. Setelah penulis jumpa dengannya kami ngobrol dan saya tanya kepadanya apakah ada beasiswa. Jawabnaya…….! O ada akhi tapi setau saya itu untuk yang S1. Waduh gimanaya ………..! Penulis minta tolong dan mengatakan coba dikasi tau saja dulu sama Bunda itu mudah-mudahan ada jalan kemudahan. Setelah itu beliau langsung menghubunginya dan menceritakan keronologis penulis. Setelah selesai nelpon akhirnya penulis dikasi tau supaya dua hari setelah hari ini kita langsung kerumah bunda tersebut.
                Dua hari kemudian kami merangkat menuju kerumah Bunda. Setelah ngobrol panjang lebar bunda itu menyuruh saya mempersiapkan lamaran dan persiapan untuk di seleksi. Setelah tiba saatnya peneleksian dari empat orang tampil satu persatu. Setelah semua selesai tinggal menunggu pengumuman. Esok harinya saya mendapat berita dari Syafii bahwa saya diterima menjadi anak asuh diyayasan Bait Al Hasan dengan perasaan bahagia penulis langsung sujut syukur dan saya sudah bisa mulai masuk 3 Oktober akantetapi saya minta dispensasi akhirnya masuk tanggal 5 Oktober 2012. Yayasan Bait Al Hasan itu yang dibina oleh Ayah Hasnil dengan Bunda Lies Henriyati.
Terimakasih Ya Allah……..! Engkau mempertemukan penulis dengan keluarga ini, orang tua yang pemurah yang sudah menjadi orang tua penulis dinegeri orang. Ya Allah berikan Kelapangan, umur yang barokah kepada Ayah Bunda sekeluarga, lindungi kami ya Rob, bimbing kami dengan hidayahMu supaya senantiasa sabar dalam menjalani cobaan dalam kehidupan yang Engkau berikan Ya Robbal Alamin…..!  
                Begitulah perjalanan hidup penulis yang penuh dengan tantangan dan rintangan, yang barangkali sulit bagi penulis menguraikananya dengan kata-kata. Akan tetapi itulah sekilas perjalanan penulis dari desa kecil menuju Ibukota yang konon katanya “sekejam-kejam Ibutiri lebih kejam lagi Ibu kota”. Mudah-mudahan bermanfaat, amiin.

Penulis

Ahmad Canra Krisnajaya Lubis

Rabu, 26 September 2012

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANGTUA

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANGTUA Penomena Ramadhan Alhamdulillah padamalam ini adalah malam yang ke-7 bulan Ramadhan sudah genap 6 hari penuh kita menjalani ibadah puasa. Pengalaman yang biasanya terjadi pada masyarakat kita mulai dihari pertama hingga hari ke-3 masih dipadati oleh umat, 10 hari pertama ramadhan kemudian 10 ke-2 Ramadhan mulai berkurang hingga 10 akhir Ramadhan. Ini dapat di umpamakan seperti ibarat jantung pisang yang semakin lama makin sedikit. Kualitas ibadah seringkali menurun dipenghujung ramadhan, disebabkan karena: 1. Sibuk berbelanja pakaian lebaran 2. Membuat kue lebaran 3. Mudik lebaran dan seterusnya. Ramadan identik dengan kebiasaan ini terutama di tanah air kita Indonesia Semua itu tidak salah selama tidak merusak ibadah kita. Akhirnya jama’ah di masjid-masjid semakin maju, yang maju bukan kualitasnya tetapi yang maju shafnya karna jamaah yang semakin sedikit. Kesuksesan dan keberhasilan kita saat ini tidak terlepas dari cinta dan kasih sayang kedua orangtua, orangtua adalah orang yang harus kita muliyakan kita kasihi dan kita sayangi melibihi dari apa yang kiata cintai baik itu harta suami, istri dan yang lainnya. Dalam suatu riwayat dinukilkan salah seorang sahabat bertanya kepada rasul bernama Alqomahyang membuat hati ibunya sedih akhirnya dia menda[pat kesulitan diakhir sakarotul maut Salah seorang sahabat lagi bertanya : kepada siapa saya harus berbuat baik, jawab rasul kepada Ibu mu sampai tiga kali*.baru kepada bapak mu. Bahkan disebutkanjuga bahwa ridhanya Allah adalah merupakan ridhonya orang tua. Allah juga nengabadikan didalam salah satu surah untuk berbakti kepada orang tua yang terdapat dalam surah Lukman Jangan merasa bangga dengan kesuksesan yang kita peroleh Jangan beranggapan rezeki yang kita miliki semata mata hanya karna jerih payah kita sendiri. Barangkali rezekicyang kita peroleh bisajadi doa orangtua kita yang dimustajab oleh Allah, bahkan dikatakan nabi Muhammad SAW ridhonya Allah adalah ridhonya si orangtua kita , atau bisa jadi do’a dari saudara kita yang dikabulkan oleh Alloh. Akan tetapi saudaraku perlu kita pahami bahwa itu semua adalah ujian dari Allah yang dititipkan sementara untuk kita, yang nantinya akan diminta kembali pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. QS Annahal :21 dimana dulunya kita dilahirkan tidak mempunyai apa apa, Alhamdulillah hingga sampai sekaraang ini sudah diberi makanan pakaian dan fasilitas lainnya . Sebagai tanda pengabdian kita terhadap orangtua ada beberapa yang kita lakukan: 1. Patuh kepada kedua orang tua ( taat Allah Rasul) “Katakanlah: ‘Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. ’” (QS. Al A’raf : 158) 2. Cintai dan kasihi melebihi segala yang kita cintai Dan kami dikenakan manusia tentang orangtuanya, karena ibunya melahirkan dia di atas kelemahan kelemahan, dan penyapihan nya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada saya dan kepada orang tua Anda, bagi saya adalah kedatangan. (QS. Lukman: 14) 3. Muliakan mereka selama hidup hingga matinya. (QS. Lukman: 15)

Selasa, 25 September 2012

ta'aruf

assalamualaikum .w.w


PINTA SEORANG ISTRI ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.

Suamiku…..

Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain. Bukankah Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, “Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS: An Nisa' 19].

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, “Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka.” Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)

Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.

Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku.

Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seseorang, “Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?” Ali r.a. pun menjawab, “Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya.” Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.

Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan, sadarlah, sesungguhnya egois telah menguasai dirimu. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, “Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian.” Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.

Duhai Suamiku…

Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.

Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya?
Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Wahai Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini…

Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku, jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu. Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu, hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu, jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku, jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu. Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu, ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.

Ya Allah,

Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

Jangan lupa SHARE ya Akhi/ukhti :)

ASSALAMUALAIKUM YANG TERKADANG DIABAIKAN

ASSALAMUALAIKUM SUAT UCAPAN YANG TERKADANG TERLUPAKAN SEORANG MUSLIM, BAHKAN TERBIASA DENGAN KATA LAIN YANG TERUCAPKAN SEPERTI HALNYA KETIKA SEDANG MENGANGKAT TELPON DARI TEMAN ATAU SAUDARA YANG LAINNYA. PADAHAL DALAM SUNNAH RASUL ITU SUATU UCAPAN YANG MULIA.BELIAU SANGAT MENGINDAHKAN KALIMAT SALAM TSB, SALAM MERUPAKAN SYIAR AGAMA YANG SANGAT DISENANGI RASUL SEBAGAI MANA YANG DINUKILKAN DALAM HADIS-HADIS BELIAU. MOGA KITA TERMASUK ORANG YANG GEMAR MEMPERBANYAK SALAM.