Kamis, 21 Februari 2013

WASPADAI PERANGKAP SYETAN (TIPU MUSLIHAT SYETAN)


WASPADAI PERANGKAP SYETAN (TIPU MUSLIHAT SYETAN)
            Setan adalah musuh bebuyutan manusia semenjak nenek monyang kita nabi Adam As. Maka hendaklah senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap segala tipu muslihat, perangkap syetan yang mereka lancarkan untuk menjerumuskan manusia kedalam lembah yang hina. Di antara tipu muslihat yang mereka terus usahakan untuk menyesatkan manusia adalah melalui celah perbuatan dosa maksiat dengan berbagai tingkatan dosanya.
            Imam Ibnu Qoyyim Aljauziyah dalam kitabnya “madaarijus Saalikin” telah menjelaskan berbagai macam jurus tipu muslihat syetan untuk menjerumuskan manusia. Berikut ini ada beberapa langkah-langkah yang dilakukan syetan dalam menyasatkan umat manusia:
Pertama: Kekufuran dan kesyirikan
            Yaitu: ajakan rayuan syetan kepada manusia agar kufur kepada nikmat Allah Subhanahu Wata’ala, keluar dari agamanya dan engkar terhadap perintahnya. Di antara perbuatan yang berbentuk kekufuran yang masih samar bagi kebanyakan manusia adalah ajakan berbuat kesyirikan.
            Syirik merupakan ajakan dan perangkap syetan yang terbesar untuk menyesatkan manusia, karena syetan mengetahui bahwa dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala.
            Apabila syetan ini menang mampu menggelincirkan manusia dari kebenaran dengan segala perangkapnya, maka perusuhan antara dia dengan manusia akan berkurang. Namun walaupun begitu dia akan menjadikan bani Adam yang membuat ajakan dan seruannya trsebut sebagai bala tentaranya yangdisebut dengan agen-agen syetan. Akn tetapi dihari kiamat nanti syetan akan berlepas diri dari tanggung jawabnya terhadap manusia tersebut.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, yang artinya: dan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, syetan berkata “sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu, tapi aku menyalahinya. Sekali-kali tiada kuasa atasku terhadapmu melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu janganlah kamu mecerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu menjadikan aku sekutu (bagi Allah) sejak dahulu” sesungguhnya hamba-hamba yang zalim itu mendapat siksaan yang sangat pedih” (QS. Ibrahim: 22).
            Akan tetapi jikalau manisa bisa selamat dantidak tertipu oleh perangkap syetan tersebut karena mendapat ilmu dan hidayah dari Allah Subhanahu Wata’ala, meskipun demikian setan tidakjuga putus asa, dai dia akan terus berusaha dengan langkah atau cara yang lain. Seperti langkah dibawah ini:
Kedua: Berbuat Bid’ah
            Apabil syetan gagal menyesatkan manusia dengan cara yang pertama, yakni mensyirikkan manusia, maka dia akn berusaha manusia dengan cara yang lain, yaitu melalui celah kebid’ahan. Oleh karenanya wajib bagi tiap muslim mengetahui perbedaan antara yang sunnah dengan yang bid’ah. Bujukan perangkap syetan langkah yang kedua ini, bisa dengan cara meyakini sesuatu yang berlawanan dengan kebenaran, karenanya Allah mengutus Rasul-rasulnaya untuk  memberikan berita gembira dan ancaman dengan petunjuk yang telah diturunkan melalui kitab-kitab Nya, yaitu demgam cara membujuk manusia untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan cara yng tidak diiznkan oleh Nya.
            Dalam hal ini Imam Sufyan Ats-Tsauri Rahimahulloh berkata: “Bidah lebih disenangi oleh Iblis daripaada perbuatan maksiat, karena pelaku maksiat pada umumnya masih bisa bertaubat bagi yang diberi kesempatan oleh Allah, sedangkan orang yang berbuat bid’ah tidak bertaubat.”
Apila seorang hamba selamat dari perangkap yang ke-dua ini dan ia mampu melawannya dengan cahaya sunnah, (berpegang teguh dengannya) mengukuti dan berjalan diatas rel yang diridhai oleh Allah, sebagai mana orang-orang terbaik dikalangan sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, maka setan terusmencari cara lain dengan langkah yang ke-tiga.
Ketiga: Dosa Besar
            Apabila syetan gagal menjerumuskan manusia lewat cara yang kedua yakni jalan bid’ah dalam beribadah, dia akan berusaha menyesatkan manusi dengan cara yang lain lagi, yaitu mengajak manusia untuk berbuat dosa besar. Jika dia seorang alim yang menjadi panutan umat, maka dosa yang akan diperbuat tersebar dikalangan umat, sehingga umat akan lari dan tidak mau mengambil ilmu darinya.(Tafsir Qoyyim h. 613). Sekilas kita kembali kepada sahabat nabi yang bernama Abdullah bin Abbas berkata: Dosa besar adalah dosa yang ditutup oleh Allah dengan murka, laknat dan asab nerakaNya.(Tafsir Ath Thabari 5/41).
            Maka  sudah semestinya setiap muslim untuk menjauhi dosa-dosa besar, agar selamat dari asab Allah dan ancaman siksaanNya. Perhatikan firman Allah dengan tegas dikatakan:”Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang untuk melaksanakannya niscaya akan kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa kecil) dan memasukkan kamu kedalam stempat yang mulia yaitu surga.” (QS. An Nisa : 31).
            Orang mukmin yang melakukan dosa besar adalah orang yang keimanannya sedang menurun. Apabila ia meninggal tidak sempat bertaubat dari dosanya, maka perkaranya dikembalikan kepada Allah Subhanahu Wata’ala tentang keputusan yang akan dijalaninya.
            Inilah langkah yang ketiga yang ditempuh oleh syetan, apabila dengan cara ini juga tidak juga  mampu menjerumuskan manusia, maka setan akan mengambil langkah yang ke-empat, yaitu dengan melakukan dosa-dosa yang paling kecil.
Ke-Empat: Dosa Kecil
            Apabila setan tidak juga berhasil menjerumuskan manisia lewat dosa besar, tapi perlu kita ketahui “setan tidak pernah putusasa”ia akan berusaha membujuk untuk melakukan dosa-dosa kecil yang apa bila dikumpul, lama kelamaan akan dapat membinasakan diri manusia. (Tafsir Qoyyim h. 613).
            Banyak sekali hadis Rasul yang menerangkan tentang peringatan terhadap dosa-dosa kecil. Diriwayatkan oleh ummul muminin Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah SAW berkata kepadaku, Wahai Aisyah waspadalah dari meremehkan amal-amalan karena sesungguhnya amalan-amalan itu akan dituntut oleh allah Subhanahu Wata’ala untuk dipertanggung jawabkan.” HR Abu Daud , Darimi, Ibnu Hibban dan Ahmad).
Imam Ibnu Bththal ra. Ia berkata:”dosa-dosa kecil apabila banyak dan dilakukan terus menerus maka lama kelamaan akn menjadi besar juga.”(Fathul Bari 11/337).
Al Imam Ibnu Qoyyim Syekhul Islam berkata: “setan senantiasa akan membujuk manusia untuk melakukan dosa kecil sehingga mengaggap enteng dosa taersebut, maka orang berbuat dosa besar dengan rasa takut masih lebih baik ketimbang orang yang meremehkan dosa-dosa kecil” (Tafsir Qoyyim h.613).
Abdullah Ibnu Mas’ud Ra. Berkata: seorang mukmin hendaknya menyikapi dosanya bagaikan orang yang sedang duduk dibawah gunung besar yang nyaris menimpanya. Sedangkan orang yang fajir melihat dosanya bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya sekali kibas ia akn terbang.” (HR. Bukhari).
Bilal bin Sa’id Rahimahulloh berkata “janganlah engkau melihat kecilnya dosa, tapi perhatikanlah kepada siapa engkau berbuat maksiat.”
            Semoga kita deberikan oleh Allah taufiq dan hidayahNya sehingga kita dapat terhindar dari perangkap tipu muslihat Syetan, Amiin.